Sunday, June 10, 2012

Teori Konstipasi

Hari ini, aku tidak ingin membicarakan teori konspirasi antara Justin Bieber dean Freemasonry, atau Lady Gaga dengan Illuminati, atau Dewa 19 dengan pemuja setan di Gunung Semeru, seperti tulisan sebelumnya. Aku juga tidak akan bicara tentang film Conspiracy Theory (wiki, imdb), yang dibintangi oleh Mel Gibson dan Julia Roberts, meskipun lagu soundtrack "Can't Take My Eyes Off of You" yang dinyanyikan Lauryn Hill selalu berputar di kepalaku. Aku juga tidak akan membicarakan tentang teori konspirasi Bielefeld (Die Bielefeld-Verschwörung, wiki: de,en) walaupun asyik kalau dipakai obrolan jika bertemu orang asal Bielefeld.

Hari ini, aku ingin membicarakan suatu teori yang dikemukakan oleh para bijaksana dari PPI Berlin. Aku mendengarkan teori ini, ketika tiga minggu lalu, pergi Sportfest PPI Karlsruhe, bersama PPI Franken++ (maksudnya plus atlit senior, sopir, dan fotografer serta supporter). Nama teori ini adalah teori konstipasi.

Beginilah teori konstipasi tersebut. Seorang mahasiswa dari PPI Berlin berkata sama teman sekotanya "Aduh sembelit, nih. Mustinya aku makan makanan basi supaya lancar ke WC." Temannya memperhatikan dengan muka serius.

Aku pun tertawa mendengar teori yang penuh kebijaksanaan tersebut, juga wajah serius penuh perhatian dari pendengar teori tersebut. Kayanya mereka bukan mahasiswa kedokteran. Tapi yang pasti, mereka senasib dengan kebanyakan mahasiswa perantauan lainnya, yaitu seperti lagu dari Janet Jackson: "Nasib Anak Kos".





Nürnberg, 10 Juni 2012

iscab.saptocondro

P.S. Lagu "That's the Way Love Goes" dari Janet Jackson dibuat menjadi parodi "Nasib Anak Kos" oleh Padhyangan Project di tahun 90-an.