Sunday, February 2, 2014

Nuremberg setahun telah berlalu

Aku sudah meninggalkan Nürnberg lebih dari setahun. Di sana aku pernah tinggal selama setahun. Aku teringat winter yang dingin dan ventilasi rumah yang tidak menyenangkan. Aku harus membeli pemanas portabel dan membiarkan biaya listrik membengkak. Aku jadi terbiasa dengan dinginnya winter. Di sana, aku juga tidak pernah sakit flu. Berbeda dengan Bremen saat ini, rumah lebih hangat tanpa menyalakan pemanas tapi aku kena batuk-pilek dua kali setahun.

Aku senang dan bersyukur bisa bertemu dengan kawan-kawan baru di sana. Sekjen PPI Jerman yang pernah kutemui, sekarang telah menjadi Ketua PPI Jerman. Ketua PPI Franken yang pernah menemani acara makan-gak-makan asal ngumpul, kini menjadi Wakil Ketua PPI Jerman. Kawan Hengky yang membantuku pindah rumah juga telah pindah kota. Sebelum aku banyak bergaul dengan kawan-kawan baru, sayang sekali aku sudah harus pindah. Seperti kata primbon Jawa, sebagai orang dengan wuku Julungpujud yang lahir Selasa Pahing, aku memiliki sifat "Lebu Katiup Angin" yang sering berpindah-pindah: rumah dan pekerjaan. Mungkin pula aku harus terus berpindah ke lain hati, hahaha.

Di bawah ini, gambar wordle mengenai kisah hidupku di Bayern atau Bavaria.
iscabayern di wordle

Dari gambar tersebut, terlihat kalau aku terlalu menonjolkan keakuan. Berarti aku dalam blog ini memang narsis banget. Aku terlalu banyak menggunakan kata "yang", "dengan", "ini", dan "dari" dalam Bahasa Indonesia. Walau aku tinggal di Nürnberg, ingatan akan Bremen tak pernah lepas dari tulisanku. Hal ini bisa dilihat bahwa tulisan "Bremen" dan "Nürnberg" berukuran nyaris sama besar pada gambar. Mata uang euro "EUR" nampak besar pada gambar. Hal ini menunjukkan bahwa aku mata duitan alias cowo matré, hihihi.

Aku bersyukur kepada Tuhan atas segenap pengalaman dan semua kawan-kawan yang kutemui di Nürnberg, Erlangen dan sekitarnya. Semoga perjalanan hidup akan membawa kita kepada kesejatian. 


Bremen, 2 Februari 2014

No comments:

Post a Comment