Dulu aku pernah menulis tentang biaya hidup di Bremen (tautan di bawah). Kini aku ingin menulis tentang biaya hidupku di Nürnberg. Berhubung aku sudah bukan mahasiswa lagi, melainkan sudah bekerja sebagai tukang insinyur seperti Si Doel yang sudah lulus sekolah, aku hidup tidak terlalu hemat lagi.
***
Biaya Bulanan
- Bayar sewa Wohnung (apartemen) = 435 EUR
- Listrik + Gas = 96 EUR
- Tiket transportasi VGN = 120 EUR
- Makan di rumah = 100 EUR
- Makan di luar = 150 EUR
- Internet + Telpon di rumah = 38 EUR
- Internet + Telpon dalam genggaman = 30 EUR
- Kredit smartphone = 50 EUR
- Kebersihan = 40 EUR
- Sandang (pakaian, sepatu, asesori) = 20 EUR
TOTAL Bulanan = 1079 EUR
Biaya Tahunan
- Asuransi waspada (Haftpflichtversicherung) = 73 EUR
- Perpanjangan visa = 80 EUR
- Perabotan = 250 EUR
- Jalan-jalan ke luar kota/negeri = 500 EUR
TOTAL Tahunan = 903 EUR
Biaya tahunan dibagi 12 = 75,25 EUR
Jadi per bulan, kira-kira aku menyiapkan pengeluaran sekitar 1154,25 EUR.
Kalau dibulatkan, jadinya 1200 EUR.
***
Penjelasannya sebagai berikut
- Wohnung yang kutinggali memiliki 2 kamar, jadinya harganya segitu. Kalau 1 kamar, mungkin aku bakal tinggal di Wohnung 250 s.d. 280 EUR.
- Sayang sekali, aku bayar kalt Miete, bukan warm Miete, jadinya masih harus bayar listrik dan gas.
- Aku beli berlangganan tiket transportasi untuk perjalanan dari rumah ke tempat kerja. Juga untuk menikmati akhir pekan keliling kota. Oh, ya, perjalananku dari rumah di Nürnberg, ke tempat kerjaku di Herzogenaurach, harus melewati kota Erlangen. Tiket ini kubayar 113,2 EUR per bulan. Akan tetapi kantorku yang membiayai tiket ini.
- Sebelum bulan Juli, aku makan di rumah dengan biaya sekitar 75 s.d. 85 EUR per bulan. Setelah itu, aku bayar sekitar 100 s.d. 115 EUR karena diet yang berbeda. Aku melakukan food combining, atau Insulin-Trennkost, suatu metode diet oleh William Howard Hay.
- Makan di luar kulakukan di kantin kantor dan bersama kawan-kawan di akhir pekan. Makan di luar kubutuhkan untuk bersosialisasi. Social network is the key to my survival.
- Di rumah, aku berlangganan DSL untuk internet dan telpon. Biaya langganan T-Online adalah 37,88 EUR per bulan.
- Aku juga baru membeli smartphone Doktor Galaxy. Biaya berlangganan mobile internet dan telpon flatrate adalah 25,85 EUR. Sedangkan biaya kredit smartphone dari Samsung itu adalah 50 EUR per bulan selama setahun.
- Biaya kebersihan adalah biaya membeli sabun mandi, shampoo, deodoran, sabun cuci pakaian, pembersih lantai, pembersih wastafel, sabun cuci piring, pembersih jendela, dll. Oh, ya, aku tak punya mesin cuci baju, jadinya aku harus pergi ke Wasch-Center. Di sana, sekali cuci 3,5 EUR dan mengeringkan pakaian 50 cent per 8 menit. Biasa kupilih 32 menit.
- Aku membeli baju, celana, sepatu, dan jaket tahun ini. Kuanggarkan rata-rata 20 EUR per bulan.
- Aku membayar asuransi yang bernama Haftpflichtversicherung atau Liability Insurance, untuk melindungiku ketika aku tak sengaja merusak barang milik orang lain. Aku wajib memiliki asuransi ini sebagai syarat menyewa Wohnung/apartemen.
- Dulu, untuk perpanjangan visa, kubutuhkan biaya 30 EUR, kini 80 EUR. Sekarang data biometrik visa dilakukan secara elektronik dengan standar internasional baru. Di Indonesia standar ini diterapkan dalam e-KTP. Transfer data identitas beserta biometriknya semakin mudah antar negara dan antar institusi.
- Perabotan yang kubeli adalah meja makan dan kursi-kursinya. Aku juga membeli perlengkapan penting pertukangan: obeng, tang, dll dalam bentuk toolkit.
- Jalan-jalan ke luar kota kubutuhkan untuk menyegarkan pikiran dan menambah wawasan internasional. Aku berlangganan Bahncard 50, yang kubayar per tahun sebesar 240 EUR. Kartu ini memberiku diskon 50% untuk tiket kereta antar kota di Jerman. Akan tetapi biaya langganan kartu ini juga dibiayai kantorku.
- Oh, ya, aku lupa memperhitungkan biaya mudik ke Indonesia. Ini karena mudik ke Indonesia tidak kuanggap hal rutin, melainkan insidental. Nanti setelah aku dapat ijin tinggal tetap (green card atau Blaue Karte atau apapun namanya), aku akan merutinkan mudik. Kini aku mudik kalau punya uang atau kalau ada panggilan penting darurat dari keluarga.
***
Aku menganggarkan 1200 EUR per bulan untuk biaya hidup sebagai pekerja terdidik di Jerman. Apakah pengeluaranku cuma segitu?
Ternyata tidak. Ada pengeluaran lain, yaitu untuk menabung berjangka. Di Indonesia, aku merasakan tabungan berjangka dari NISP dan asuransi berjangka dari Manulife (kalau tidak salah. Aku lupa). Beginilah pengeluaranku untuk tabungan di Jerman.
Biaya Tabungan
- Rekening berbunga, Sparkonto = 250 EUR
- Tabungan berjangka, Bauspar = 100 EUR
- Tabungan hari tua, private Rentenversicherung = 150 EUR
TOTAL Menabung = 500 EUR per bulan
Pengeluaranku per bulan jadi 1200 EUR + 500 EUR = 1700 EUR per bulan
***
Kok, aku tidak membayar asuransi kesehatan (dan jaminan sosial)?
Sebagai seorang pekerja di Jerman, gajiku secara otomatis dipotong untuk asuransi kesehatan wajib dan jaminan sosial. Anggaran pengeluaran kurencanakan dari gaji bersih (netto), bukan dari gaji kotor (brutto).
***
Seri biaya hidup lainnya bisa dibaca di posting blog berikut
- Menghemat biaya hidup di Jerman
- Biaya hidupku di Bremen tahun 2011
- Biaya hidup seorang dukun di Bremen
- Perbandingan biaya hidup Dewangga di Yogyakarta, Jakarta, Berlin, Köthen, Kaiserslautern, dan Bremen.
- Biaya hidup di Darmstadt oleh Steve Tirta
- Cara Bayu van Adam menghitung biaya hidup di Jerman
Selamat Hidup Hemat!
Selamat Foya-foya!
Nürnberg, 17 November 2012